Sejarah dan Resep Pindang Patin Makanan Khas Palembang
Pindang merupakan
makanan (lauk) khas Palembang Melayu.
Pindang merupakan masakan dengan pengolahan sederhana. Pada masa lalu, aktivitas masyarakat yang
tinggi, menyebabkan dorongan untuk memasak secara praktis. Pada sisi lain,
Sumatra Selatan yang memiliki aliran Sungai Musi beserta anak-anak sungai lainnya, menyediakan ikan
yang berlimpah. Ditambah lagi lebak (rawa)
memiliki kekayaan yang sama melimpahnya. Dibuatlah kemudian pindang ikan atau
udang. Ikan yang biasa dimasak pindang adalah baung, betok, gabus , jelawat, juaro, patin , serandang , toman , bujuk ,lais,
dan belida . Bumbu pindang sangat sederhana, yaitu serai, kunyit, lengkuas, cabai,
dan asam kandis. Kesederhanan bumbu ini lebih disebabkan oleh
pertimbangan praktis masyarakat. Aktivitas masyarakat yang berprofesi sebagai
pedagang yang padat, lebih memungkinkan untuk mengkonsumsi makanan yang
praktis. Salah satunya pindang dengan bumbu yang sederhara tersebut. Para penduduk Belanda yang bermukim di Palembang pada masa kolonial, juga membuat varian pindang. Masyarakat Palembang
mengenalnya sebagai pindang serani (dari
kata “nasrani” yaitu agama mayoritas masyarakat Belanda). Pindang terus
berkembang, dan muncul pindang ikan salai, pindang ayam, pindang
daging, dan pindang tulang. Kemudian lahir pula pindang ikan teri,
pindang terung dan sebagainya.
Bahan:
·
1 kg ikan patin/pangasius segar (ganti dengan sediaan steak ikan
pangasius beku di asian shop jika tak ada)
·
1.5 Liter air
·
1 batang serai, dimemarkan
·
3 bh daun salam
·
4 cm/20 gr jahe, diiris tipis
·
2 cm lengkuas, diiris tipis
·
1 bh tomat ukuran besar, belah 6
·
3 bh cabe merah, iris menyerong kasar
·
cabe rawit utuh (jumlah sesuai selera)
·
1 genggam daun kemangi (ganti dengan kemangi thailand/thai
basilikum jika tak ada)
·
2 sdt/10 gr asam jawa, larutkan dengan 5 sdm air
·
2 sdm kecap manis
·
gula sesuai selera
·
irisan nanas, jumlah sesuai selera (jika suka)
·
2 sdt garam atau sesuai selera
Bumbu Halus:
·
2 bh cabe merah
·
6 bh/60 gr bawang merah
·
3 siung/9 gr bawang putih
·
2 cm kunyit atau ganti dengan 1/2 sdt kunyit bubuk
·
1 sdt terasi matang
Catatan..
Selain Sup Pindang Tulang, Palembang juga punya sajian sup yang sangat
populer yaitu Pindang Ikan Patin. Keduanya sama2 enak, tergantung selera, anda
lebih suka tulang iga atau sup segar dari ikan patin atau nama resminya
pangasius. Rasanya kedua-duanya favorit saya, campuran antara asam, manis dan
pedaaaas.. Disantap panas2 terasa segar di tenggorokan ;-. Kuahnya juga terasa
ringan di mulut karena tidak mengandung santan..
Pokoknya tak rugi menu dari Palembang ini menjadi salah satu ikon kuliner
Indonesia. Selain rasanya yang lezat, bikinnya juga lumayan gampang dan cepat.
Tips: Bagi anda yang tinggal di LN di mana ikan pangasius segar susah didapat,
silahkan ganti dengan steak ikan pangasius beku yang banyak tersedia di Asian
shop. Rasanya tak akan beda asalkan ikan didefrost dengan sempurna sebelum
diolah. Selamat Mencoba dan semoga nyangkut di lidah anda ;-)
Cara Membuat:
1. Haluskan bahan bumbu
halus dengan cobek atau blender.
2. Jika perlu tambahkan
sedikit air ke dalam blender untuk mempermudah proses penghancuran.
3. Panaskan 1.5 liter air
sampai mendidih kemudian kecilkan api ke suhu sedang.
4. Masukkan bumbu halus,
lengkuas, jahe, daun salam, serai, cabe merah iris dan cabe rawit.
5. Masak hingga kuah
mendidih kembali, bumbu matang dan menebarkan aroma sedap.
6. Berturut-turut masukkan
ikan ***, air asam, kecap manis, gula merah dan irisan nanas (jika dipakai).
Aduk sekali-kali.
7. (Aduk dengan hati2
supaya ikan tidak hancur).
8. Cicipi, jika perlu
tambahkan garam dan gula pasir sehingga terasa asam, manis dan pedas.
9. Masak hingga ikan benar2
matang.
10.
Masukkan irisan tomat, masak sebentar sampai agak layu.
11.
Terakhir taburi dengan daun kemangi kemudian angkat segera dari
api.
12.
Sajikan panas.
Catatan:
1. *** Masukkan ikan dalam
air mendidih dan masak dengan suhu sedang supaya sari daging terkunci dan
terasa lebih gurih.
Sumber :
https://lestariweb.com/PindangPatinPalembang.php
Tidak ada komentar:
Posting Komentar